Orang tua saya adalah pemilik usaha toko kelontong ayah saya bekerja sebagai pembuat Batako bangunan, jika sedang libur bekerja maka ayah saya membantu menjaga toko kelontong sekaligus warung nasi uduk yang berjualan di depan rumah,dan ayah saya bekerja di lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah dan ibu saya sebagai penjual naydi uduk sekaligus usaha toko kelontong, yang mulai berjualan sejak 2006 lalu,
Nasi uduk adalah hidangan yang populer di daerah Jakarta, sebab menjadi salah satu makanan khas Betawi yang otentik. Di berbagai kota di pulau Jawa juga tak jarang kita bisa menjumpai nasi uduk ini, entah di pedagang kaki lima maupun di restoran-restoran, ataupun warung
Nasi uduk adalah hidangan yang dibuat dari nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan, serta dibumbui dengan pala, kayu manis, jahe, daun serai, dan merica. Hidangan Betawi yang populer ini adalah hidangan persilangan dua budaya Melayu dan Jawa,
Dan nasi uduk biasa dihidangkan dengan Kerupuk, tahu goreng, telur dadar atau telur goreng yang diiris, abon kering, tempe, bawang goreng, ayam goreng, timun, dan sambal,
Kenapa di namakan nasi uduk ibu mut? Karena di ambil dari potongan nama ibu saya sendiri, keinginan saya sebagai anaknya ingin membesarkan usaha toko kelontong dan warung nasi uduk orang tua saya agar semakin maju di kenal banyak orang dan saya ingin mulai mencoba berjualan nasi uduk di market place ataupun di Platform jualan lainya agar orang lain bisa menikmatinya dan agar lebih luas jangkauannya serta itu bisa sangat membantu memajukan warung nasi uduk ibu saya.
Komentar
Posting Komentar